Thursday, October 24, 2013

Kedudukan Hadits

  1. Sebagai penjelas secara terperinci terhadap masalah-masalah yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an yang bersifat umum. Seperti dalam Al-Qur'an Allah memerintahkan untuk mendirikan shalat, sedang mengenai bagaimana cara melaksanakan perintah shalat itu, dijelaskan secara terperinci dalam Hadits SAW.
  2. Untuk menguatkan kebenaran yang dibawa Al-Qur'an.
  3. Sebagai pegangan dan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an. 

Hadits Qudsi

Hadits qudsi ialah hadis yang lafalnya dari Rasulullah SAW sementara esensi maknanya dari Allah SWT. Allah menyampaikan kepada Rasulullah dengan jalan Ilham atau dengan jalan mimpi. 

Hadits qudsi merupakan sabda Nabi SAW yang beliau sandarka kepada Allah SWT. Seperti, Nabi SAW bersabda yang diriwayatkan Allah, sesungguhnya Allah SWT berfirman: "Wahai hamba-Ku sesungguhnya aku mengharamkan kezaliman kepada diri-Ku dan aku menjadikan kezaliman itu haram atas kalian, maka janganlah kalian berlaku zalim."

Antara Hadits dan Sunnah

Hadits identik dengan sunnah, tetapi antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu:
  1. Hadits adalah merupakan peristiwa yang disandarkan kepada Nabi SAW sekalipun hanya terjadi sekali sepanjang hidup beliau.
  2. Sunnah ialah suatu amaliyah yang dinukilkan secara mutawatir dari Nabi SAW. Seperti Nabi SAW melaksanakan suatu amalan, lalu diikuti oleh para sahabat kemudia ditruskan para tabiin, para tabiit tabiin hingga sampai kepada kita.

Macam-macam Hadits II

  1. Hadits Shahih. Adalah hadis yang susunan lafal-lafalnya sangat baik dan selamat dari keburukan dan maknanya tidak bertentangan dengan ayat, dan tidak pula bertentangan dengan derajat kemutawatiran atau ijma' dan seluruh perawinya adalah orang-orang adil. Adapun syarat-syarat hadits shahih ialah: a) sanadnya bersambung, b) sanad perawinya orang yang adil dan kuat ingatannya, c) tidak mengandung cacat, d) tidak terdapat keganjilan (syadz).
  2. Hadits Hasan. Hadis yang dinukilkan dari orang adil yang kurang kuat ingatannya, sanadnya bersambung sampai kepada Nabi Muhammad SAW, tidak cacat dan tidak mengandung keganjilan.
  3. Hadits Dhaif. Adalah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits shahih dan tidak pula hadits hasan, atau hadits yang tidak mencapai tingkatan derajat hadits hasan.
  4. Hadits Maudhu'. Adalah hadits yang dibuat-buat (palsu), perawinya dusta, dan cacat dalam pandangan ahli hadits.

Macam-macam Hadits I

  1. Hadits ahad, yaitu hadits dimana pemberitanya tidak mencapai tingkat jumlah mutawatir baik pemberita itu seorang, dua,tiga, empat,lima, dan seterusnya dari bilangan yang memenuhi kriteria mutawatir.
  2. Hadits masyhur, yaitu hadits yang diriwayatkan tiga orang perawi atau lebih tetapi tidak mencapai derajat mutawati, atau hadits yang tersiar di antara ahli hadits, karena dinukilkan oleh banyak perawi.
  3. Hadits mustafidh, yaitu hadits yang dari permulaan dan hingga akhirnya sama-sama tidak kurang dari tiga perawi, sedang hadits masyur lebih banyak.
  4. Hadits aziz, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh dua orang dari dua orang perawi.
  5. Hadits gharib, yaitu hadits yang perawiny seorang diri dalam meriwayatkannya.

Hadits Mutawatir

Yaitu khabar yang berdasarkan panca indera (dilihat dan didengar sendiri oleh yang menkhabarkan), yang diberitakan segolongan manusia yang berkjumlah banyak, menurut adat mustahil mereka bersepakat terlebih dahulu dengan jalan berdusta.

Syarat khabar yang mutawatir:
  1. Khabar yang diberitakan harus berpegang kepada panca indera (penglihatan atau pendengaran) secara meyakinkan.
  2. Jumlah para pemberita banyak jumlahnya, hingga menurut adat kebiasaan mereka tidak mungkin bersepakat terlebih dahulu untuk berdusta dalam memberitakannya.
  3. Jumlah pemberita pada hadits tersebut di atas terdapat pada semua generasi, baik generasi sahabat, tabi'in, sampai pada generasi pembukuan hadits seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, dan sebagainya.

Istilah-Istilah dalam Hadits

  1. Sanad hadits, menerangkan jalan yang menyampaikan kita pada matan hadits, atau jalan yang menyampaikan pada matan hadits.
  2. Matan hadits, isi sabda Nabi SAW dalam hadits-hadits atau lafal-lafal hadits yang menunjukkan makna hadits.
  3. Isnad hadits, mengangkat hadits pada yang mengatakannya atau yang menukilkannya.
  4. Perawi hadits, orang yang meriwayatkan hadits.
  5. Musnad hadits, nama bagi hadits yang disandarkan pada Nabi SAW dengan menerangkan sanadnya yang bersambung kepada Nabi, atau nama bagi kitab yang mengumpulkan pada suatu tempat segala hadits yang diriwayatkan oleh seorang sahabat.

Cabang-cabang Ilmu Hadits

  1. Ilmu Rijalul Hadits, yaitu ilmu yang membahas tentang para perawi hadits, tabi'in maupun dari angkatan-angkatan sebelumnya.
  2. Ilmu 'Ilalul Hadits, yaitu ilmu yang menerangkan hal catatan-catatan yang dihadapkan kepada para perawi dan mengenai keadilan para perawi hadits.
  3. Ilmu Gharibul Hadits, yaitu ilmu yang menerangkan tentang makna kalimat yang terdapat dalam matan hadits yang sulit diketahui maknanya dan tidak biasa dipakai secara umum.
  4. Ilmu Nasikh wal Mansukh, yaitu ilmu yang menerangkan suatu hadits yang sudah diganti (dihapus kandungan hukumnya) dengan hadits lain sebagai penggantinya.
  5. Ilmu Asbabu Furudil Hadits, yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab yang melatarbelakangi sabda Nabi SAW
  6. Ilmu Musthalah Ahli Hadits, yaitu ilmu yang menjelaskan tentang istilah-istilah yang dipakai ahli hadits.

Pengertian Hadits

Hadis ialah segala apa yang disandarkan kepada Nabi SAW baik mengenai perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir) beliau. 

Contoh hadits perkataan (qauli), Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya segala amal itu tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Contoh hadits fi'ly (perbuatan), seperti sabda Nabi SAW: "Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sedangkan hadits taqriry adalah ketetapan Nabi SAW akan sesuatu yang diperbuat oleh para sahabat di hadapan Nabi SAW atau suatu perbuatan itu diberitakan kepada Nabi tetapi beliau tidak menyanggahnya atau tidak menyalahkan serta menunjukan bahwa beliau meridhainya atau menerangkan kebaikan apa yang diperbuat oleh para sahabat untuk menguatkan pula. 

Wednesday, October 23, 2013

Bismillahirrahmaanirrahiim

Disusunnya Blog ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan informasi seputar pembelajaran Al-Qur'an Hadits, kemudian dengan adanya Blog ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan kita.